Profil Desa Kedawung
Ketahui informasi secara rinci Desa Kedawung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Kedawung, Kecamatan Susukan, Banjarnegara. Simak data demografi, potensi pertanian padi dan palawija, geliat UMKM, infrastruktur, serta kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
-
Basis Agraris yang Kuat
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, khususnya budidaya padi sawah dan tanaman palawija, yang menjadi sumber utama mata pencaharian mayoritas penduduk.
-
Lokasi Strategis di Perbatasan
Berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, dan Kebumen, Desa Kedawung memiliki posisi penting dalam jalur distribusi dan interaksi antarwilayah.
-
Kehidupan Sosial yang Aktif
Masyarakat Desa Kedawung masih memegang teguh tradisi gotong royong dan kearifan lokal, yang tercermin dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan yang berjalan secara rutin.

Desa Kedawung, yang berlokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan salah satu wilayah pedesaan yang menggantungkan denyut kehidupannya pada sektor pertanian. Sebagai bagian dari kawasan agraris yang subur, desa ini menyimpan berbagai potensi, mulai dari sumber daya alam hingga dinamika sosial masyarakatnya yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Dengan lokasi yang cukup strategis di perbatasan kabupaten, Kedawung menjadi etalase kecil dari kehidupan pedesaan di Banjarnegara.
Profil ini mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Kedawung, berdasarkan data faktual dari lembaga resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan informasi dari pemerintah desa setempat. Tujuannya ialah menyajikan gambaran yang objektif dan komprehensif mengenai kondisi riil wilayah ini.
Lokasi Geografis dan Wilayah Administratif
Desa Kedawung secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Letaknya berada di bagian barat daya kabupaten, menjadikannya salah satu desa perbatasan yang penting. Lokasi presisinya dapat diidentifikasi pada koordinat geografis yang menjadi penghubung antar wilayah. Kode pos yang berlaku untuk seluruh wilayah Desa Kedawung yaitu 53475.
Berdasarkan data "Kecamatan Susukan dalam Angka" dan informasi pemerintah desa, Desa Kedawung memiliki luas wilayah total sekitar 264.80 hektare atau 2.64 km². Wilayah ini terbagi menjadi lahan sawah seluas 96.00 hektare dan lahan kering (tegalan/pekarangan) seluas 146.98 hektare, serta sisanya untuk penggunaan lain.
Adapun batas-batas wilayah Desa Kedawung secara administratif ialah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Karangjati
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Dermasari
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan wilayah Kabupaten Kebumen
- Sebelah BaratBerbatasan dengan wilayah Kabupaten Banyumas
Posisi ini menempatkan Desa Kedawung pada jalur yang cukup dinamis, sekaligus menjadikannya garda terdepan Kabupaten Banjarnegara di sisi selatan dan barat.
Demografi dan Kependudukan
Menurut data kependudukan terbaru yang dirilis pada tahun 2024, jumlah penduduk Desa Kedawung mencapai 4.449 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 2.232 jiwa laki-laki dan 2.165 jiwa perempuan. Angka ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang di dalam komunitas.
Dengan luas wilayah 2.64 km², kepadatan penduduk Desa Kedawung dapat dihitung mencapai sekitar 1.685 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan ini tergolong cukup padat untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan pemukiman yang terkonsentrasi dan pemanfaatan lahan yang intensif.
Mayoritas penduduk Desa Kedawung berada dalam usia produktif, yang menjadi modal utama dalam pembangunan desa. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidup pada sektor agraris, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Sisanya bekerja di sektor lain seperti perdagangan, jasa dan sebagian kecil sebagai pegawai negeri atau swasta.
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan
Perekonomian Desa Kedawung berpusat pada pemanfaatan sumber daya alam, dengan pertanian sebagai tulang punggung utama. Karakteristik ini sejalan dengan kondisi umum di Kecamatan Susukan yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan di Banjarnegara.
Pertanian sebagai Tulang Punggung
Lahan sawah yang membentang luas di Desa Kedawung dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya padi. Dalam setahun, para petani umumnya dapat melakukan dua hingga tiga kali masa tanam, bergantung pada ketersediaan air irigasi dan kondisi cuaca. Selain padi, lahan kering juga ditanami berbagai komoditas palawija seperti jagung, singkong, dan kacang-kacangan. Hasil panen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten (konsumsi sendiri) tetapi juga menjadi komoditas yang dijual ke pasar-pasar terdekat.
Selain tanaman pangan, beberapa warga juga mengembangkan peternakan skala kecil, seperti ayam kampung dan kambing, sebagai sumber pendapatan tambahan dan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Di luar sektor pertanian, geliat ekonomi kerakyatan juga mulai tumbuh melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbagai usaha skala rumahan muncul, seperti pembuatan makanan ringan, warung kelontong, jasa perbengkelan, dan aneka kerajinan tangan sederhana. Meskipun skalanya masih terbatas, keberadaan UMKM ini sangat vital dalam menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan nilai tambah bagi produk-produk desa.
Pemerintah desa, dalam visi dan misinya, menyatakan komitmen untuk "memberdayakan semua potensi yang ada di masyarakat Desa Kedawung yang mencakup Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, dan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan". Langkah ini menjadi sinyal positif bagi pengembangan UMKM di masa mendatang.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Ketersediaan infrastruktur dasar menjadi faktor penentu kualitas hidup dan kelancaran roda perekonomian di sebuah wilayah. Di Desa Kedawung, berbagai fasilitas publik telah tersedia untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat.
- Akses JalanJaringan jalan desa menghubungkan antar dusun dan menjadi akses utama menuju pusat kecamatan maupun jalan raya lintas kabupaten. Kondisi jalan yang terpelihara dengan baik menjadi prioritas untuk menunjang mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
- Fasilitas PendidikanDi Desa Kedawung, terdapat lembaga pendidikan formal tingkat dasar untuk memastikan akses pendidikan bagi anak-anak usia sekolah. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP atau SMA, siswa biasanya melanjutkan ke sekolah yang berada di pusat kecamatan atau wilayah terdekat lainnya.
- Fasilitas KesehatanPelayanan kesehatan dasar dilayani melalui Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang digelar secara rutin setiap bulannya. Kegiatan ini meliputi pemantauan tumbuh kembang balita, layanan untuk ibu hamil, dan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) untuk lansia. Kehadiran bidan desa menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat.
- Sarana PeribadatanMayoritas penduduk Desa Kedawung memeluk agama Islam. Hal ini tercermin dari keberadaan masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun. Tempat-tempat ibadah ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan ritual keagamaan, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan pendidikan non-formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ).
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Kedawung dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan (Kaur), dan kepala seksi (Kasi), serta kepala dusun. Struktur ini bekerja untuk melaksanakan program pembangunan, administrasi kependudukan, dan pelayanan publik bagi seluruh warga.
Sebagai mitra pemerintah desa, terdapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi di tingkat desa. BPD berperan menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta merumuskan peraturan desa bersama Kepala Desa.
Selain itu, lembaga kemasyarakatan lainnya seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, serta RT dan RW turut aktif dalam berbagai program pembangunan dan kegiatan sosial. Sinergi antara pemerintah desa dan lembaga-lembaga ini menjadi kunci keberhasilan pembangunan partisipatif di Desa Kedawung.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat Desa Kedawung dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan masih melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Budaya gotong royong, atau kerja bakti, masih sering dijumpai dalam berbagai kegiatan, seperti membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, atau membantu warga yang sedang memiliki hajatan.
Dari sisi budaya, terdapat beberapa tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat. Salah satunya ialah tradisi "Takiran" yang dilaksanakan untuk memperingati Tahun Baru Islam (bulan Muharram). Tradisi ini menjadi momen kebersamaan warga. Selain itu, kegiatan keagamaan seperti ziarah ke makam leluhur setempat juga rutin dilaksanakan, menunjukkan kuatnya penghormatan terhadap sejarah dan para pendahulu.
Kegiatan rutin seperti Posyandu, pengajian, dan pertemuan warga menjadi wadah interaksi sosial yang mempererat tali persaudaraan antarwarga. Kehidupan yang komunal dan harmonis ini merupakan modal sosial yang tak ternilai bagi Desa Kedawung.
Desa Kedawung di Kecamatan Susukan, Banjarnegara, menampilkan potret sebuah desa agraris yang dinamis. Dengan pilar ekonomi yang bertumpu pada pertanian, sumber daya manusia yang melimpah, dan kehidupan sosial yang solid, desa ini memiliki fondasi yang kuat untuk terus maju. Tantangan ke depan tentu ada, terutama terkait modernisasi pertanian, peningkatan nilai tambah produk lokal, dan pencegahan urbanisasi generasi muda.
Namun dengan visi pemberdayaan yang diusung oleh pemerintah desa dan partisipasi aktif dari masyarakat, Desa Kedawung memiliki prospek cerah. Optimalisasi potensi pertanian melalui inovasi, penguatan UMKM melalui pendampingan, dan pelestarian kearifan lokal menjadi agenda strategis yang akan menentukan arah pembangunan Desa Kedawung di masa yang akan datang.